Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI) berharap ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tertarik pada mobil hibrida garapan LIPI dan berniat untuk memproduksi mobil itu secara masal.
LIPI sendiri selama ini sudah bekerja keras untuk membuat mobil konsep yang ramah lingkungan dan juga hemat dalam penggunaan bahan bakar sejak 2005 hingga saat ini proses pengembang terus dilakukan.
Hal itu diungkapkan Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Syahrul Aiman di Bandung.
"ATPM mobil tentu susah karena mereka sudah concern pada produknya. Nah yang kita harapkan ada BUMN yang tertarik memproduksi massal mobil tersebut," ujar Syahrul.
Kenyataan itu tentu berat bagi LIPI, sebab persaingan mobil di zaman sekarang tentu ketat karena setiap produsen mobil dituntut untuk menciptakan mobil yang layak.
Menanggapi hal itu Syahrul menyatakan kesiapannya untuk membuat mobi tersebut bersaing dengan mobil hibrida lainnya.
"Kita tentu siap bersaing dengan yang lain," yakinnya.
Sebelumnya LIPI telah berhasil mengembangkan mobil konversi listrik dari sasis Toyota Kijang.
Satu lagi mobil hatchback atau si bungkuk yang saat ini pengembangannya terus dilakukan untuk mendapatkan titik maksimal. Si mobil hibrida hatchback itu mengadopsi mesin berkapasitas 160 cc.